Senandung Ibu

Senin, 31 Oktober 2011

Sombongkah Diri Kita ????

               Ketika orang tidak mau disapa, ditegur, atau mungkin tidak mau bergaul, masyarakat akan memberi cap kepadanya sebagai orang sombong. Tidak salah memang, namun jika berpedoman pada literatur agama, pengertian sombong bisa berbeda.

        ****

        Dalam keyakinan yang saya anut, sombong adalah penyakit hati yang sangat dibenci Allah. Salah satu teks literatur menyebutkan dalam Al Quran :

“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [Q.S. Al-Israa : 37]


****

          Literatur lain sebagaimana tercantum dalam hadist Nabi Muhammad s.a.w. menyebutkan sombong sebagai pengingkaran terhadap kebenaran, penggalan redaksinya sebagai berikut :

Sifat sombong adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain” [HR Muslim]

           Orang Sombong, selalu merasa bahwa dirinya adalah yang paling benar sendiri.. Menganggap orang lain lebih rendah darinya.. Belum apa2, dia akan menjudge (menilai) sesuatu itu salah, apabila tidak sesuai dengan fikirannya, sebelum dia mencari tahu kebenaran yg sesungguhnya..

****

Dia ingin dihargai, dihormati atau bahkan dipuji. Tanpa berfikir bahwa telah berapa banyak orang yang ia sakiti atas ucapan dan sikapnya yang seolah dia tak punya hati. Ingatlah, bahwa di atas langit masih ada langit. Apa yang mau kita banggakan dari diri kita sebagai manusia ? Manusia hanyalah makhluk kecil di mata Tuhan nya. Semua yang kita rasakan dan kita dapatkan di dunia hanyalah Karunia dari Nya, bukan semata karena kita yang dengan bangga berkata "itu adalah kerja keras saya". Tidak !! hakikatnya bukanlah seperti itu, kita hanya menjalankan, Namun Tuhan lah yg memberi dan menentukan. So, jangan mentang2 anda berpendidikan tinggi, lalu memiliki otak yang pintar dan pandai, lalu anda menganggap semua orang selain anda adalah bodoh/dungu..! [Apalagi bila anda bodoh, namun sombong]

****

Ditambah bila anda mempunyai sebuah jabatan/kedudukan yang tinggi, lantas anda merendahkan orang yang dibawah anda dengan seenaknya. Jika anda ingin dihargai, hargailah orang lain terlebih dahulu. Dan jika anda tidak bisa bicara sopan, lebih baik anda diam. Mulutmu harimau mu, ucapanmu adalah doamu. Jika kamu menebar kebaikan, maka kebaikan pula yang akan kau dapatkan, dan sebaliknya jika kamu menebar keburukan, maka keburukanlah yg akan datang padamu. Mari bersahabat, dengan saling menghargai, respect & peduli..

Minggu, 30 Oktober 2011

Berbagi Tips dan Pengalaman Dalam Berbisnis


Dalam hidup kita harus mempunyai prinsip, karena dengan prinsip kita akan maju.
Aku benar-benar sangat setuju akan Semboyan itu, (Rencanakan Hidupmu Sendri, Kalau Tidak Engkau Akan Menjadi Bagian dari Rencana Orang Lain)  dimana karena dari semboyan itulah aku mempunyai semangat hidup.
Yang kami pilih adalah berwiraswasta walaupun itu adalah merupakan usaha sampingan, tapi itu harus ditekuni dan diusahakan agar menjadi berkembang dan sukses
Sedikit aku ingin berbagi tips kepada teman-teman, yang akan dan sudah menjalani bisnisnya nih...
Sebelum kita memulai usaha apapun, (sok memberikan tips, hehehehe... mudah-mudahan bermanfaat deh)
Yah... walaupun untuk saat ini aku masih belajar dalam menjalani bisnis, tapi apa salahnya kita berbagi tips, ok..
Selain dari pada Modal, pengusaha diwajibkan memiliki jiwa entepreneur, Jiwa entepreneur yang kuat meliputi : kesungguhan, keteguhan berusaha, pantang menyerah, berkemauan kuat serta memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi, meski tidak semua jiwa entepreneur itu dapat dengan mudah dibentuk, tapi dengan mengupayakan jiwa entepreneur tersebut maka peluang usaha sukses bagi bisnisnya akan terwujud.
        Setelah itu pengusaha harus menjaga dan memberikan kualitas yang baik bagi poduknya
Karena bagaimana pun konsumen datang dan berbisnis bukan hanya pelayanan yang baik diberikan namun kita memberikan produk berkualitas tentunya
Kita harus Optimis !!!
      Kalau tips diatas sudah kita jalani, promosi wajib kita lakukan.. karena dengan media promosi akan semakin membuka  peluang usaha kita menjadi berkembang.
Oh iya,....
Berbagi dukanya juga nih dalam kita berbisnis 
Dalam kita berbisnis maka kita akan menemukan banyak orang dimana setiap orang itu mempunyai banyak sifat/watak yang beragam
 Terkadang kita dibuat seperti pesuruh, terkadang dimarah-marahi,     Terkadang barang yang kita tawarkan di hargai murah dibawah modal..
Aduuuuh... kita harus Sabar !!!!! dan tidak boleh menyerah apapun yang kita temui dalam bisnis ini.
      Semoga bermanfaat deh.. dan kalau ada tambahan dari teman-teman, mari kita berbagi dan saling menambah ilmu 

Kamis, 27 Oktober 2011

Kepolosan Wajah Anak-anakku

Mau kemana Nak?

Kepolosan dan keluguan wajahmu Nak,.. membuat hati Mama menjadi begitu tenang . Segala kesusahan dan keletihan yang ada dalam diri Mama serta merta menjadi hilang ketika melihat senyummu, candamu dan segala tingkah lakumu Nak...

Disaat usiamu 1 tahun 5 bulan tiba saatnya itu juga rasa ingin tahumu makin bertambah, melihat Abang-abangnya belajar, megang pensil atau pena, hanya dengan melihat, dia sdh bisa mengerti cara memegangnya. 
Aacchhh... lucu sekali, buku pelajaran Abang-abangnya direbut karena ia kepingin ikut membacanya. Walaupun belum bisa, tapi melihat gambarnya saja sudah membuatnya tertawa berderai. Pokoknya semuanya ingin tahu, kalau malam tiba, pasti yang ditunggu film shaunsheep, sambil memeluk boneka kodoknya, tiduran sambil ngempeng, tak berapa lama film belum habis, matanya sdh terpejam. Pulas sekali tidurnya.
Aksinya saat makan mie...

Salah satu kegemarannya adalah makan mie. Aduh susah mama, melihat si bungsu doyan sekali mie, kalau mau makan pasti bilangnya : "Ma, mamam mie". Padahal sudah berusaha dialihkan ke makanan yang lain tapi masih merengek mintanya mie terus, caaapek dech...

Masih dalam rangka makan mie dengan  Abang  Ridho...



Tuch... lihat, kalau sama Abang Ridhonya akrab beneeeer, kemana-mana berdua, hehe... tapi sayangnya si Abang masih suka nggak mau ngalah sama adiknya.

***
Aduhai anakku sayang, jadilah anak yang bisa dibanggakan orangtua ya Nak yach... Mama sayang kalian semua, dan akan sayang selalu, selamanya.



Jadilah anak-anak yang soleh dan solehah ya Nak... 
Anak yang bisa menjadi cahaya dihati Mama, juga cahaya untuk keluarga, cahaya bagi semesta.  Aamiin YRA...

                                            ***
Tulisan bernuansa kepolosan ini kuikutkan untuk memeriahkan GiveAway "Anakku Sayang" yang diadakan oleh Rumah Mauna.

Buat Fathan dan Azizah, semoga menjadi anak yang sholeh dan sholeha ya...

Mohon Do'a untuk kesehatan Papa


              
              
                            Kedua orangtuaku yang sangat kucintai, 

aku merasa belum terlalu membahagiakan mereka berdua.
Dari kecil ku di asuh dan di manja, segala permintaanku selalu dipenuhi, walaupun terkadang mereka harus memaksakan diri untuk memenuhinya.
Banyak sekali dosa-dosa ku yang telah kuperbuat, terkadang aku membantah segala perintah mereka, terkadang aku selalu menyusahkan hati mereka...
Ma'afkan dosa-dosaku pa..ma..
terlalu miris rasanya ketika melihat papa terbaring lemah tak berdaya di ruang ICU rumah sakit..
Begitu panik dan begitu sedih.. rasanya biar aku saja yang menggantikan sakit yang diderita papa.
Sudah berapa kali papa dibawa kerumah sakit..terakhir bulan kemaren.
Kami sekeluarga benar-benar cemas, karena menurut medical dokter papa biasanya masuk RS 6 bulan sekali tapi ini lebih cepat, jadi papa diharuskan untuk operasi jantung secepatnya di RSPP Jakarta...
                          Operasi Jantung ??????????????????
Allahuakbar, kami begitu bingung apakah yang harus kami perbuat ? mengizinkan papa untuk operasi atau tidak ?
papa pada saat itu kami melihatnya sudah agak pesimis.. papa hanya pasrah .. dan menyerahkan segalanya pada Allah SWT

ini suasana sewaktu papabaru pulang dari RS.. 
Papa sedang istirahat tiduran dikursi sambil tiduran.. cucu-cucunya pada ngumpul semua..
                        Semoga sehat selalu pa yah... kami sayang dengan papa dan mama..  


Rayuan Syetan Teramatlah Dahsyat

                  Ketika aku terpuruk dan benar2 merasakan sedih yang teramat sangat, aku hanya bisa melamun merenungi nasib. dibenakku banyak sekali pertanyaan yang memang membutuhkan jawaban, tapi aku tidak berani untuk berbagi kepada yang lain... 
               

dan akhirnya makhluk lain pun yang mendekatiku, mereka begitu senang melihat manusia yang merasa putus asa dan merasa sedih serta manusia yang sedang bimbang di dalam hatinya... mereka membujuknya, merayu dengan rayuan yang tidak bisa diterima akal .. bunuh diri aja kamu, kan enak... dengan bunuh diri masalahmu akan terselesaikan..
itulah bujuk rayu mereka..





untung aku cepat tersadar dan Tuhan masih sayang pada ku

Maha Suci Allah.. Maha Besar Allah... Engkaulah yang menyadariku, aku sadar hanya kepadamu lah aku berlindung dan menyerahkan semua hidup kepadamu... kita didunia ini hanya lah sebentar,.. maka dari itulah kita harus perbanyak bhakti kepadamu...
aku tidak meragukan itu...
aku sangat bersyukur kepada mu Ya Allah... 

"Demi Anak-anakku ku serahkan seluruh jiwa ragaku"



“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. (Q.S. Luqman, 31:14)


Anakku... oh anakku sayang

Tiada seorang ibu yang mengharapkan balas jasa atas pengorbanannya selama mereka hidup..
Tiada seorang ibu yang mengemis dan meminta dibalas segala pemberian dan kasih sayang mereka kepada anaknya

Selain dari Allah, tidak ada yang tahu apa yang telah benar-benar ibu berikan kepada kita. Dan setidaknya, ada 10 alasan besar mengapa kita harus berterima kasih kepada ibu :
Ibu telah mengandung kita selama 9 bulan lebih dengan rasa sakit, was-was, khawatir, dan perasaan lain yang hanya dirasakan seorang ibu !

Selama waktu ini, dia tidak enak makan, tidak pula enak tidur karena selalu memikirkan janin yang dikandungnya, yaitu kita !
Ketika kita masih bayi, beliau hanya bisa menghabiskan waktu dalam hidupnya setelah kita !
Dia hanya tidur saat kita tertidur! Dia hanya makan setelah kita makan!
Dia sabar dan mengasihi kita bahkan ketika kita menangis sepanjang malam dan ketika kita menangis sepanjang hari!
Dia mengajari kita cara berjalan, cara berbicara, cara makan, dia mengajar kita bagaimana untuk hidup!
Ketika kita jatuh sakit, dialah yang selalu ada di sisi kita !
Dialah yang selalu menyajikan makanan untuk kita !
Dia mengusahakan apapun yang kita minta !
Dia menyayangi kita tanpa syarat!

Itulah sedikit hal yang Ibu lakukan untuk kita, walau sebenarnya masih banyak lagi hal yang tidak kita ketahui. Namun, satu hal yang ada pada Ibu untuk kita, yang tidak akan pernah kita temui dari seorang pun di dunia ini, adalah bahwa dia begitu khawatir kepada kita dari lubuk hatinya yang paling dalam.
Dia khawatir tentang makanan kita !
Dia khawatir tentang pakaian kita !
Dia khawatir tentang kesehatan kita !
Dia khawatir tentang pendidikan kita !
Dia khawatir tentang masa depan kita !

Dia khawatir tentang seluruh hidup kita, termasuk ketika kita telah dewasa bahkan telah berumah tangga !
Walaupun tidak mungkin untuk bisa membalas segala kebaikan yang telah ibu berikan kepada kita, akan tetapi kita harus tetap berusaha mencoba, setidaknya dengan cara :

Mendengarkan dan menuruti nasihat dan perintahnya
Membantu meringankan beban mereka.
Tersenyum dan berwajah ramah.
Bersyukur kepadanya.
Lebih banyak meluangkan waktu untuk bersamanya.
Selalu menanyakan padanya barangkali dia memerlukan bantuan.
Tidak meremehkannya, dan selalu memuliakannya.
Selalu mendoakannya, terutama setiap selesai sholat lima waktu.

Berbahagialah seandainya Ibu anda masih hidup, karena anda memiliki kesempatan emas untuk meraih jalan menuju surga dan kesuksesan di dunia ini. Jangan sia-siakan hingga anda terbangun dan menyadari nilai dari ibu anda ketika mereka tidak lagi bersama anda-ketika mereka telah dipanggil Sang Khalik, dimana semuanya telah terlambat!



Dikisahkan Abu Huraira : Seorang pria menghadap Rasulullah dan berkata, “Ya Rasulullah, siapakah yang paling berhak untuk mendapatkan perlakukan terbaiku ? Rasulullah Saw menjawab, “Ibumu”. Lalu siapa lagi ? Rasulullah menjawab, “Ibumu.” Pria itu bertanya lagi, “Setelah itu siapa lagi ?” Rasulullah menjawab, “Ibumu.” Tanya Pria itu untuk keempat kalinya, “Lalu siapa berikutnya?” Rasulullah menjawab, “Ayahmu.”

" JANGAN PERNAH SIA-SIA KAN CINTA ."






BERTEMU ADALAH KESEMPATAN..

Mencintai adalah pilihan..
Ketika bertemu seseorang yang membuat kita tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan..


Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala kekurangannya..
Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan..

Ketika kita memilih bersama seseorang walau apapun yang terjadi, justru di saat kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasangan kita, dan tetap memilih untuk mencintainya..
Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan...
Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang sebagai Kesempatan dalam hidup kita..

Tetapi cinta yang dewasa, mencintai dengan komitmen di hadapan Tuhan dan manusia adalah Pilihan...

Mungkin kesempatan mempertemukan pasangan jiwa kita dengan kita..

Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, adalah pilihan yang harus kita pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan dan manusia.

Kita berada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang Sempurna untuk dicintai.. Tetapi untuk BELAJAR mencintai orang yang Belum Sempurna.. Dengan cara yang Sempurna...

Mari BELAJAR mencintai dan menyayangi pasangan kita yang Belum Sempurna dengan cara yang Sempurna..

Karena pasangan kita adalah belahan jiwa kita.. Agar jiwa kita pun menjadi Sempurna di hadapan Tuhan...
Takdir yang mempertemukan. Rancangan yang indah telah disiapkan oleh-Nya

Rabu, 26 Oktober 2011

"Story Pudding: Pernikahanku Berujung pada Terpisahnya Aku dengan Sulungku"

Setiap orang pasti berkeinginan dan memimpikan keluarga yang harmonis, keluarga bahagia dan terutama Sakinah Mawadah Warrohmah tak terkecuali aku.

Dalam membina biduk rumah tangga pasti banyak rintangannya, tantangannya dan pasti banyak cobaan- cobaan yang harus kita lewati dengan kesabaran, ketawakalan dan tentu dengan iman yang kuat. Awal pernikahan pasti selalu indah dan tak terpikirkan akan mendapatkan segala cobaan baik yang kecil maupun yang berat sekalipun. Saat itupun aku merasakan indah hari-hariku bersama suami, kami melewati hari-hari seperti masa pacaran, nonton bioskop bareng  setiap seminggu sekali dan kalau malem pasti kami sering makan-makan diluar sambil lesehan. Orang banyak yang iri dan selalu berfikir kalau kami masih pacaran. sering pula sore-sore kami jalan-jalan mengelilingi kota Gudek.


Tapi dibalik kebahagiaan kami ada suatu yang selalu mengganjal dihati, suamiku dari semenjak bujang selalu memakai atau menyimpan sabuk yang diisi dengan rajahan serta sebuah celurit yang dibungkus dengan sarungnya  yang katanya itu untuk kekebalan dan tidak boleh dilangkahi.  Aku sebenarnya tidak menerima itu semua, bagiku itu adalah syirik, aku sering menegur dan sering memberikan nasehat. 
"Buang saja barang itu, kan hidup dan mati semua dari Allah SWT".
Tapi sayangnya dia tidak suka dengan nasehat dan teguranku itu, bahkan dia sering menunjukkan padaku kalau dengan memakai tali pinggang itu badan jadi kebal dan pisau yang di pukul-pukulkan ditangannya pun tidak melukai nya sama sekali. Akupun minta petunjuk dari teman, dan mereka mengatakan jangan takabur, itu pasti ada masa na'as nya. Pernah aku kembalikan barang-barang itu kepada orangtuanya, tapi ternyata diambilnya lagi

       Malam itu aku bermimpi cincin pernikahanku jatuh dan hilang entah kemana, aku mencari-cari tetap tak kutemukan, aku terbangun dan masih kuingat bagaimana cincin itu hilang. Namun alhamdulillah kulihat kenyataan tidak hilang sama sekali, dan aku sempat takut, apakah ada arti dari mimpiku ini. Aach... aku lalu menghilangkan segala kekhawatiranku tentang arti dari mimpiku, kuanggap itu hanya sebuah bunga tidur. Betul sekali pada saat itu yang aku ingat adalah bulan Juli dan kami sedang merencanakan untuk merayakan ulangtahun anakku bulan depannya yaitu Agustus, kebetulan keluargaku saat itu sedang berkumpul. Adik-adik dan ayukku juga kumpul semua, terkecuali Papaku yang sedang tugas di kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Saat itu suamiku hanya melamun dan terus melamun, Mamaku yang datang dari kota Balikpapan kami sambut dengan ceria sore itu bersama ibu mertuaku, karena kebetulan sekali anakku pada saat itu adalah cucu pertama dari kedua orangtuaku dan bagi kedua mertuaku, jadi mereka benar - benar sayang pada anak-anakku. jadi kami foto-foto keluarga, tapi suamiku setiap mau difoto selalu menghindar, waktu maghrib saat mau menutup pagar, Mamaku melihat suamiku sudah duduk di pinggir pagar dilantai III sambil kakinya diayun-ayunkan. Mamaku ketakutan, dan memanggilku untuk menegur dan masuk karena hari sudah menjelang maghrib.

Setelah kami berdua masuk,  di kamar suamiku mengeluh masuk angin katanya, jadi aku kerokin belakang badannya, dan benar semuanya merah. aku kasih air hangat agar keluar keringat dan sembuh. Akupun membiarkan suamiku istirahat, lalu akupun turun untuk kembali menemuin orangtua dan saudara-saudaraku juga Ibu mertuaku di lantai bawah. Mereka masih cemas dan bertanya-tanya, ada apa dengan suamiku.
"Nggak ada apa-apa, cuma masuk angin saja", ujarku mantap. 

Pada saat itu waktu menunjukkan pukul 9 malam Ibu mertuaku pamit pulang. Kami pun ke kamar untuk tidur, aku memberikan ASI anakku dikasur sambil tiduran, karena anak kedua sedang sangat rewel. Tepat pukul 11 malam suamiku bangun dan mencari-cari celurit miliknya yang aku simpan di dalam lemari, dibawah tumpukan baju-baju. Dibongkarnya semua tumpukan baju-baju yang sudah kususun rapi dan aku masih melihatnya sambil menyusui dan tiduran dikasur. Lalu suamiku pun berkata : Nich lihatlah keampuhan dari tali pinggangku (padahal aku seharian itu tidak sama sekali mengomentri tentang  tali pinggang dan celuritnya itu). 
Dan setelah dia menemukan celurit dia buka dari sarungnya dan mengayun-ayunkannya di dadanya, aku bilang: "Sudah jangan aneh-anehlah, jangan takabur jadi orang" Eeee... bukannya berhenti malah nekat menghujamkan celurit itu ke dadanya sendiri. 


                   Astarghfirullahaladzim... aku benar-benar terkejut dan syok saat itu, melhat darah dan rintihan minta tolong dari suamiku, anakku yang sedang menyusui aku lepaskan begitu saja, dan aku langsung berteriak minta tolong, tapi karena semua baru pada tidur jadi nggak ada yang bangun dan keluar dari kamar. Aku gedor semua pintu kamar dan sambil menangis meraung aku terbata-bata menyebut nama suamiku. Mereka semua terbangun dan bertanya padaku, "Ada apa? Ada apa An ? Kenapa suamimu?" Aku tak bisa ngomong apapun karena syok melihat kejadian itu depan mata kepalaku sendiri. Terus aku mengajak mereka semua ke atas untuk menolong dan melihat suamiku. Betapa terkejut semuanya dan mama ku pun menyuruh Adik laki-lakiku untuk segera ke rumah mertuaku yang kebetulan tidak jauh. Kami semua bingung dan panik. Setelah Ayah mertuaku datang,  beliau langsung menggendong suamiku turun kebawah dibantu dengan adikku. Mama serta mertuaku bergegas membawa suamiku ke RS untuk mendapatkan pertolongan. sejam kemudian baru Mamaku pulang kerumah sambil memelukku ; "Sabar yah nak..." 
tapi bagaimana dengan suamiku Ma? "Sabar yah nak .. " ujar mamaku berulang-ulang. "Suamimu sudah meninggal, karena kehabisan darah", lanjutnya lagi.


 Allahu Akbar serasa petir disiang bolong aku mendengar kalimat itu .
Aku benar - benar tidak percaya dan seluruh badanku gemetar dan tidak sanggup berfikir apa-apa lagi. Segera aku diajak ke rumah mertuaku, sambil berjalan menuju kerumah mertuaku diiringi ambulance dari rumah sakit yang membawa jenazah suamiku. 


Innalilahiwainailaihiroji'un. Selamat jalan suamiku, aku hanya pasrah dengan keadaanku.
Tidak cukup itu saja cobaan yang aku terima, malam setelah sekitar beberapa hari kejadian itu anakku sedang  asyik main di ruang keluarga, saat itu ada suara ketukan dari pintu depan. kebenaran aku yang membukanya, tapi apa yang aku dapat saat itu bapak mertuaku sambil dengan muka yang seram langsung menggendong anakku yang sulung ke luar rumah... sambil berkata, jangan diambil anak ini. Mengapa? aku bertanya , tapi tidak ada jawaban dari mulutnya. aku benar - benar bingung dan penuh tanda tanya, aku kejar dan tiba-tiba tanganku ditarik oleh pamanku yang datang dari palembang, dan berkata : biar aja mungkin orangtuanya masih syok .. biarin ajalah, toh itu cucunya juga. Aku terima nasehat dari pamanku saat itu, tapi yang tidak bisa aku terima ketika kata - kata yang tidak mengenakkan hati ku keluar dari mulut mertuaku, yang katanya aku ambil anakmu yang sulung karena dialah pengganti dari anaknya yang hilang. Lalu bagaimana dengan aku? tanyaku. Mereka tidak peduli, yang mereka pikir saat itu bahwa aku sudah punya 2 anak jadi anakku yang bungsu silakan kamu ambil.

Aku sempat tak bisa terima, tapi lagi-lagi keluargaku mencegah dan menahan aku. Bagaimana dengan perasaanku? bagaimana dengan keadaan dan kondisiku pada saat itu? Mereka benar - benar tidak memikirkan itu.

Hari demi hari aku melamun dan terdiam dikamar sendiri. Orangtuaku pun berfikiran mengajakku untuk ikut pindah ke Balikpapan kalimantan timur, lalu anakku? Biarkan saja dulu, nanti kita kembali lagi untuk jemput anakmu di Jogja. akhirnya aku dan anakku yang bungsupun pindah. Di sana aku disuruh kuliah, dan waktu disuruh memilih mengambil jurusan apa? Aku benar-benar semangat untuk mengambil jurusan hukum, karena aku ingin tahu bagaimana kelak aku mengambil anakku. 

Selama aku di Balikpapan sudah dua kali aku kembali untuk berusaha mengajak anakku kembali kepelukanku, tapi dua kali itu pula aku pulang dengan tangan hampa. Bahkan untuk yang kedua kali sempat aku kehilangan jejak karena mertuaku dan anakku pindah rumah, tapi berkat aku bertanya dan bantuan dari tetangga - tetangga sebelah yang mana mereka kenal dan berimpati padaku, mereka menunjukkan dimana keberadaan mertua dan anakku.


Tapi lagi-lagi mereka ketakutan kalau aku bertemu dengan anakku, setiap aku melihat dari dekat anakku sedang sekolah, mereka cepat-cepat mendekatiku, pada saat aku bertemu dengan anakku kami berkumpul bertiga dan sambil kuajak dipinggir kali, disana kami banyak cerita, aku pernah ngajak dia pergi sama adiknya. Dia sebenarnya mau saja, tapi takut sama Omanya, akupun sedih sekali.


Aku pernah lihat isi raportnya, alhamdulillah nilai-nilainya tidak ada yang angka 8, yang aku lihat nilainya 10 dan angka 9 pun cuma ada 3. Aku bangga sekali. Sewaktu kami pamit pulang pada mertuaku, dan bermaksud untuk mengajak anakku baik-baik hanya sebatas mau liburan saja, sudah itu kami ajak kembali anakku dan kalau mertuaku kangen mereka boleh bertemu dengan anak-anakku, tapi apa tanggapan mereka?: Ayah mertuaku langsung kebelakang (dapur) sambil membawa parang/golok sambil ditujukan pada Papaku, yang saat itu Papaku habis terkena stroke jadi tidak bisa bergerak cepat, untung kami membawa polisi tapi lagi-lagi yang anehnya polisi yang kami bawa pun tidak bisa berbuat apa-apa, mereka hanya bisa melerai. dan kami pun bergegas pulang sambil diiringi suara teriakan dari Ayah mertuaku, kalau mau ambil, langkahi dulu mayatku. ampuuuuuuun dech, benar-benar keras kepala.



Yang menurutku aneh, saat itu padahal aku membawa anak keduaku tapi sama sekali mereka tidak kangen dan tidak peduli dengan cucunya yang satu lagi, kan mereka berdua beradik tapi kok adiknya gak di gubris yach?




Akhir tahun 2010 atas izin-Nya dan berkat adanya situs jaringan sosial facebook akupun menemukan anakku. Walaupun itulah sedikit kisahku yang mana segala jodoh dan maut selalu saja Allah yang menentukan, entah itu berakhir bahagia atau pun tidak. Dan mereka berdua pun (dua beradik) bisa saling berkomunikasi kembali walaupun masih sembunyi-sembunyi dari Oma dan Opanya yang di Jogja.

  
Kisah ini ditulis khusus untuk acara "A Story Pudding For Wedding" yang diselenggarakan oleh Puteri Amirillis dan Nia Angga.