Senandung Ibu

Selasa, 25 Oktober 2011

Pengalaman Pertamaku menjadi Seorang Ibu

Ini kisah saat pertama kali aku melahirkan anak sulungku Alif Rizki Andriawan di Jogjakarta, 18 tahun yang lalu.
Terasa benar makna pepatah yang mengatakan : "Surga itu ada dibawah telapak kaki Ibu".
Sejak mengetahui bahwa aku telah hamil, aduuuuuuuh senangnya luar biasa, semuanya dijaga. Baik dari asupan makan maupun hal-hal yang terkecil sekalipun. Sampai saat tiga bulan pertama kehamilan aku selalu merasakan muntah dan kepala pusing sepanjang hari. Sungguh benar-benar luar biasa cobaanku, pagi hari bangun tidur sudah pergi ke kamar mandi dan muntah sampai semua isi perut tidak tersisa, sampai kurasa tak ada lagi yang bisa dikeluarkan. Ditambah sakit gigi bawaan, turunan juga kali ya, soalnya Mama dan adik-adikku juga mengalami hal yang sama saat mereka hamil, setiap hari sakit gigi, tengah malam apalagi, sampai nangis-nangis nggak bisa tidur, terpaksa minum obat ponstan untuk menghilangkan rasa sakit, dimakan satu tablet masih belum hilang sakitnya, terus kutambah lagi satu tablet, baru bisa nyenyak tidurku. Dan itu kualami sampai 9 bulan kehamilan.

Selanjutnya ketika sampai pada saat - saat mau melahirkan, jujur sebenarnya aku tidak tahu persis apakah sakit kontraksi yang aku alami ini hanya sakit biasa atau mau melahirkan. Aku coba untuk ke kamar mandi karena yang aku rasakan saat itu perutku benar-benar melilit, seperti mau BAB* ooppss maaf ;)  Aku mengedan di kamar mandi tapi tidak ada apapun yang keluar. Semuanya ikut panik, benar-benar panik. Suamiku segera memanggil taksi dan akupun langsung dibawa ke Klinik. Dan sesampai di Klinik Bersalin aku semakin kesakitan.  Langsung disuruh Bidan untuk berbaring di tempat tidur, tapi karena belum tahu dan tak ada pengalaman, aku tetap ngotot saat itu, ini bukan mau melahirkan, hanya mau BAB dan akupun minta izin ke belakang, hehe... dasar luguuuu benaaar, maklum umurku saat itu masih 19 tahu, masih sangat belia bukan? Karena tak diizinkan akupun kesal. Parahnya aku sempat marah-marah sama Bu Bidannya dan aku berdiri di atas tempat tidur sambil berteriak keras sekali:  
"Aku bukannya mau melahirkan, tapi aku mau ke belakang. Tolonglah, antarkan aku ke kamar mandi"
Tapi syukurnya Bu Bidan tersebut sabar dan aku super salut dech... Aku sangat terkesan, semoga semua Bidan sebaik dan sesabar ini menghadapi Ibu-ibu yang mau melahirkan, terutama anak pertama, karena si Ibu pasti bingung, panik dan sulit mengendalikan diri. Namanya pengalaman pertama. Sampai sekarang aku masih ingat kejadian itu, aku dibujuknya sampai aku tenang dan mau kembali berbaring lagi di tempat tidur (ketawa meringis sendiri kalau mengingat semua kejadian itu).

Tibalah saat aku melahirkan, ketika terdengar suara tangisan bayi yang nyaring. Luar biasa, aku merasakan puncak kebahagiaan itu,  amazing sekali... Seperti mendapat mukjizat, ajaib, dan antara rasa percaya dan tidak timbul dibenakku:
"Apakah benar itu tangisan anak yang aku lahirkan ?  Oooch, anakku... "
Air mataku menetes deras, dan langsung kucium pipinya yang masih merah.
"Terima Kasih Ya Allah, Engkau telah memberiku harta yang tidak ternilai ini, tak bisa kuungkap dengan kata-kata, aku sangat bahagia. Dan ketahuilah semua sakit yang aku rasakan selama hamil sampai melahirkan dalam sekejap langsung hilang. Berganti rasa haru bahagia dan syukur karena kehadiranmu, Anakku".
Ya Allah, dengan tulisan ini, aku ingin dan sangat berharap anak sulungku membacanya, sehingga ia mengetahui dan merasakan bahwa sungguh besar cinta dan rasa sayangku padanya. Betapa rinduku padanya, dan aku juga ingin yang lain tahu, betapa bahagianya aku menjadi ibunya.

Foto dari fb ananda Alif Rizki Andriawan.
Aku benar-benar merasa sedih dan kehilangan, semenjak ia direbut dari tanganku oleh mertuaku saat usianya 2.5 tahun sampai sekarang. Mengenang serangkaian kejadian ini, mampu menguras air mataku. Semoga Allah selalu menjagamu Nak, Mama tak pernah putus mendo'akanmu... 

Dan aku bersyukur sekali do'aku telah Engkau dengar Ya Allah, karena setahun yang lalu aku menemukan jejaknya. Baru setahun ini aku bisa berkomunikasi lagi dengannya,  walaupun jarak kami masih dipisahkan oleh pulau. Semua ini  hanya atas izin-Nya dan berkat adanya jejaring sosial facebook .



Artikel ini diikutsertakan dalam acara My First GiveAway - Pengalaman Pertama yang diadakan oleh Si Cantik Una.


16 komentar:

  1. Hebat, Ayuk la ikut yo...semoga sucses dan juga semoga Mas Alif ets Mas Kiki baco kisah ini yo Yuk...

    Pengalaman yang tak akan terlupakan.

    BalasHapus
  2. Semoga saja Alif membacanya ya bun, perjuanagan seorang ibu bukan semata-mata ingin di balas jasanya.
    melainkan cinta dan kasih sayang yang tak terhingga agar buah hati dapat menikmati indhanya dunia ini dan kasih sayang kita.

    BalasHapus
  3. Apa? 19 tahun melahirkan? *syok*
    Semoga si Alif baca ya...

    Terimakaish mama ani, sudah kumasukkan di list peserta yaaa...

    BalasHapus
  4. bunda dini, umi hamasah dan bunda sitti : trim's yah semoga do'aku selama ini dikabulkan oleh Allah SWT. bukan saja lewat facebook tapi juga aku bisa memeluk dan menciumnya langsung. amin. . tolong do'anya semua..

    BalasHapus
  5. umi hamasah : keke' ikutan jg dak ? apa judulnya ?

    BalasHapus
  6. Awalnya kukira Mbak Ani salah tulis soal 18 tahun yang lalu itu...
    Butuh waktu yg sangat lama untuk akhirnya bisa menemukan jejaknya kembali ya mbak. Semoga akan ada kesempatan untuk dapat memeluk dan menciumnya lagi. Amin.
    Semoga menang juga kontesnya :)

    BalasHapus
  7. aah, lagi-lagi bikin saya inget mama di rumah :D

    BalasHapus
  8. pagi-pagi buta : hehhehe... emangnya gak serumah nih ?
    bunda reni : nggak kok, waktu itu usia benar-benar 19 tahun, iya betul sekali bun... perjalanan yang panjang dan sempat beberapa kali masuk rumah sakit karena kepikiran terus

    BalasHapus
  9. Begitu hebat perjuangan seorang ibu ketika melahirkan. Tentu tidak berhenti sampai disitu, tahap selanjutnya masih panjang dengan kasih sayangnya ketika menyusui,membesarkan,mengasuh,mendidik dan kelak akan menikahkan putra/putrinya.

    Maka celakalah anak yang mdurhaka kepada orangtua, khususnya ibunya.

    Semoga berjaya bersama saya.

    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  10. Pakde Cholik : alhamdulillah telah di berikan kenikmatan menjadi seorang ibu, yang mana benar-benar panjang pengorbanannya sampai akhir menutup mata..
    salam kenal balik nih pakde.. terimakasih sudah silahturahmi nih ..

    BalasHapus
  11. hiks, terharu..
    perjuangan seorang ibu..
    moga cepet kumpul dengan ananda tercinta yah. en moga berhasil kontesnya..

    BalasHapus
  12. hehehe... terimakasih bunda nia, amin...yang penting sudah ikut memeriahkan aja nih bund

    BalasHapus
  13. iya nih, terima kasih ummi yah sdh sudi mampir..
    salam kenal

    BalasHapus
  14. terharu membacanya ,
    Perjuangan seorang ibu, kerinduan seorang ibu,

    BalasHapus
  15. menjadi ibu tentulah inpian setiap wanita, dan jangan lupa untuk memberi ASI ekslusif sampai bayi berumur 2 taun :)

    BalasHapus